Minggu, 17 November 2013

Layanan Pendidikan Untuk Anak Tunarungu

Sesuai dengan kondisi dan karakteristik penyandang tunarungu yang sedemikian rupa, maka layanan pendidikan yang diberikan harus disesuaikan dengan keadaannya. Adapun layanan pendidikan yang ada bagi tunarungu meliputi :
1.    Pendidikan Terpadu
Model pendidikan terpadu bagi tunarungu merupakan model penelitian bagi anak – anak berkelainan pendengaran atau tunarungu yang belajar bersama – sma anak normal pada satu sekolah. Berdasarkan kemampuan intelektual (IQ) anak tunarungu adalah normal, maka pendidikan terpadu bagi anak tunarungu dapat dilakukan mulai dari kelas awal sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pada pendidikan terpadu tunarungu yaitu sekolah formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi tunarungu bersama – sama dengan anak – anak normal. Sistem ini dilengkapi engan adanya kelas sumber (resources class) dan kurikulum  plus. Pada klas sumber siswa tunarungu dibawah bimbingan guru pembimbing khusus belajar tentang komunikasi, untuk anak tunarungu digunakan pendekatan komunikasi total (total communication) pada kelas sumber ini pula guru kelas bersama guru pembimbing khusus berkonsultasi dan berdiskusi untuk memecahkan permasalahan – permasalahan tentang pembelajaran bagi anak tunarugu

2.    Pendidikan Khusus
Model Pendidikan khusus atau pendidikan anak berkelainan yang terpisah dengan pendidikan umum (anak normal), adalah model pendidikan yang telah lama dikembangkan. Pada pendidikan khusus ini tunarungu belajar terpisah dengan pendidikn anak – anak normal yang sering dikenal dengan sekolah khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB). Sekolah Luar Biasa bagi tunarungu di Indonesia dikenal dengan SLB – B. Pendidikan khusus ini ternyata bagi tunarungu tidak hanya pada sekolah – sekolah formal saja tetapi jugadiselenggarakan pada panti – panti rehabilitasi penyandang tunarungu.


Sumber : Psikologi Anak Luar Biasa,
oleh Dra. H. T Sutjihati Somantri, PsyCH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar