Minggu, 17 November 2013

Perkembangan Sosial Anak Tunarungu



Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan kebersamaan dengan orang lain. Demikian pula anak tunarungu tidak terlepas dari kebutuhan tersebut. Akan tetapi dikarenakan mereka memiliki kelainan dalam segi fisik yang biasanya akan menyebabkan suatu kelainan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Pada umumnya lingkungan melihat mereka sebagai individu yang memiliki kekurangan dan menilainya sebagai seorang yang kurang berkarya. Dengan penilaian lingkungan yang demikian mengakibatkan anak tunarugu merasa benar – benar kurang berharga. Dengan penilaian dari lingkungan yang demikian mengakibatkan anak tunarungu merasa benar – benar besar pengaruhnya terhadap perkembangan fungsi sosialnya.
        Dengan adanya hambatan dalam perkembangan sosial ini mengakibatkan pula pertambahan nilainya penguasaan bahasa dan kecenderungan menyendiri serta memiliki sifat egosentris.
        Faktor sosial dan budaya meliputi pengertian yang sangat luas yaitu lingkungan hidup dimana anak berinteraksi yaitu interaksi antara individu dengan individu, dengan kelompok, keluarga, dan masyarakat.
        Untuk kepentingan anak tuarungu seluruh anggota keluarga guru, dan masyarakat disekitarnya, hendaknya berusaha mempelajari dan memahami keadaan, dan mereka karena dapat menghamat perkembangan kepribadian yang negative pada anak tunarungu.
        Kita mesti harus hati – hti jika ada pendapat bahwa ketunaan seperti tunarungu biasanya menyebabkan kelainan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, kalaupun terjadi hal itu bukanlah sebagai akibat dari kelainan itu semata. Sebab kelainan fisik hanyalah merupakan variable dalam kelainan dalam psikologik. Jadi bukanlah reaksim langsung akan tetapi hanyalah akibat reaksi anak dan lingkungannya tidak memahami keadaan.
        Anak tunarungu banyak dihinggapi kecemasan karena mereka menghadapi lingkungan yang beranekaragam komunikasinya, hal seperti ini akan membingungkan anak tunarungu.
        Anak tunarungu sering mengalami berbagai konflik, kebingungan, dan ketakutan karena ia sebenarnya hidup dalam lingkungan yang bermacam – macam.
        Sudah menjadi kejelasan bagi kita bahwa hubungan sosial banyak ditentukan oleh komunikasi antara orang satu dengan orang lain. Kesulitan komunikasi tidak bisa dihindari. Namun bagi anak tunarungu tidaklah demikian karena anak ini mengalami hambatan dalam berbicara. Kemiskinan bahasa membuat dia tidak mampu terlihat secara baik dalam situasi sosialnya. Dan sebaliknya orng lain sulit memhami perasaan dan pikirannya.



Sumber : Psikologi Anak Luar Biasa,

oleh Dra. H. T Sutjihati Somantri, PsyCH
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar